SHALAT JAMAK
Salat jamak adalah Menggabung dua salat wajib. Shalat
yang bisa digabung adalah shalat Zuhur dengan Asar dan Maghrib dengan Isya’.
Salat jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara:
1. Jamak Takdim (jamak yang
didahulukan), yakni menjamak/menggabung dua salat yang dilaksanakan pada waktu
yang pertama. Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu
duhur (4 rakaat salat duhur setelah salam shalat Asar 4 rakaat) atau menjamak
salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat salat magrib
setelah itu niat dan melaksanakan 4 rakaat salat ‘isya).
2. Jamak Ta’khir (jamak yang
diakhirkan), yakni menjamak dua salat yang dilaksanakan pada waktu yang kedua.
Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu asar atau
menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu ‘isya.
Syarat Shalat Jamak:
1. Dalam perjalanan jauh minimal 83 km (menurut
kesepakatan sebagian besar imam madzhab)
2. Perjalanan itu tidak bertujuan untuk maksiat.
3. Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir misalnya perang,
sakit, hujan lebat, angin topan, dan bencana alam.
Dalilnya adalah hadits riwayat Muslim
dari Ibnu ‘Abbas RA:
جَمَعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ، وَالْمَغْرِبِ
وَالْعِشَاءِ، بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ. قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍ
: مَا أَرَادَ إِلَى ذَلِكَ ؟ قَالَ : أَرَادَ أَنْ لَا يُحْرِجَ أُمَّتَهُ.
Artinya: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjamak shalat Zhuhur dan ‘Ashar, juga
Maghrib dan ‘Isya di Madinah, bukan karena rasa takut dan bukan pula karena
hujan.” Ada yang bertanya pada Ibnu ‘Abbas, “Apa yang diinginkan
beliau melakukan seperti itu?” Jawab Ibnu ‘Abbas, “Beliau
tidak ingin umatnya itu mendapat kesulitan.” (HR. Muslim).
Cara Melaksanakan Salat Jamak Takdim (Zuhur dan Asar)
1) Berniat salat
duhur dengan jamak takdim. Boleh dilafalkan atau tidak.
اُصَلِّى
فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ
فَرْضًا لِلّٰهِ
تَعَالى
Artinya: ”Saya niat
salat salat duhur empat rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak
takdim karena Allah Ta’ala”
2) Takbiratul ihram
3) Salat duhur empat rakaat seperti biasa.
4) Salam.
5) Berdiri lagi dan berniat salat yang
kedua (‘Asar), jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلِّى
فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ
فَرْضًا لِلّٰهِ
تَعَالى
Artinya: “Saya niat
salat asar empat rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim
karena Allah ta’ala”.
6) Takbiratul Ihram
7) Salat asar empat rakaat seperti biasa.
8) Salam.
Cara Melaksanakan Salat Jamak Ta’khir (Magrib dan Isya’)
1) Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta’khir.
Bila dilafalkan yaitu:
اُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا
تَأْخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat
salat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat ‘isya dengan jamak
ta’khir karena Allah Ta’ala”
2) Takbiratul ihram
3) Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.
4) Salam.
5) Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (‘Isya), jika
dilafalkan sebagai berikut;
اُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا
تَأْخِيْرًا مَعَ اْلمَغْرِبِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat
salat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak ta’khir
karena Allah Ta’ala.”
6) Takbiratul Ihram
7) Salat ‘isya empat rakaat seperti biasa.
8) Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar