SUJUD SAHWI
Sujud sahwi secara istilah adalah
sujud yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat untuk menutupi cacat
dalam shalat karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan atau mengerjakan
sesuatu yang dilarang dengan tidak sengaja. Hukum sujud sahwi adalah sunnah.
Artinya jika orang yang shalat ingin melakukan sujud sahwi di akhir shalatnya
kemudian lupa, maka shalatnya tetap sah.
DO’A KETIKA SUJUD
SAHWI
سُبْحَانَ مَنْ
لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa
yanaamu wa laa yas-huu”
Artinya: “Maha
Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”
Beberapa ulama menjelaskan bahwa
kalimat yang dibaca saat sujud sahwi boleh sama dengan bacaan sujud yaitu:
سُبْحَانَ
رَبِّىَ الأَعْلَى
“Subhaana
robbiyal a’laa”
Artinya: Maha
Suci Allah Yang Maha Tinggi.
atau bacaan di bawah ini:
سُبْحَانَكَ
اللهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اَللهم اغْفِرْ لِى
“Subhaanakallahumma
robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
Artinya: “Maha
Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah
dosa-dosaku”
Sujud sahwi dilakukan jika:
1.
Meninggalkan rukun shalat secara tidak sengaja. Jika
meninggalkan rukun shalat maka, seseorang harus mengulang rukun shalat tersebut
dan sebelum salam melakukan sujud sahwi
2.
Lupa tidak melakukan tasyahud awwal
3.
Lupa/tidak sengaja adanya penambahan jumlah rakaat
4.
Ragu jumlah rakaat yang telah ia kerjakan
Rasulullah
bersabda:
إِذَا سَهَا
أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ وَاحِدَةً صَلَّى أَوْ ثِنْتَيْنِ
فَلْيَبْنِ عَلَى وَاحِدَةٍ فَإِنْ لَمْ يَدْرِ ثِنْتَيْنِ صَلَّى أَوْ ثَلاَثًا
فَلْيَبْنِ عَلَى ثِنْتَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَدْرِ ثَلاَثًا صَلَّى أَوْ أَرْبَعًا
فَلْيَبْنِ عَلَى ثَلاَثٍ وَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian merasa
ragu dalam shalatnya hingga tidak tahu satu rakaat atau dua rakaat yang telah
ia kerjakan, maka hendaknya ia hitung satu rakaat. Jika tidak tahu dua atau
tiga rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung dua rakaat. Dan
jika tidak tahu tiga atau empat rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah
ia hitung tiga rakaat. Setelah itu sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah. shahih)
Catatan: Jika seseorang terlanjur salam, namun ternyata masih
memiliki kekurangan/keragu-raguan dalam shalatnya, maka hendaklah ia
menyempurnakannya dengan melakukan sujud sahwi setelah salam dengan tujuan
untuk menghinakan setan.
Dalil dari hadits ‘Imron bin Hushain:
فَصَلَّى
رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
Artinya:
“Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi).
Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali
sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar