Sabtu, 05 Desember 2015

Sujud Sahwi dan Doanya



SUJUD SAHWI

Sujud sahwi secara istilah adalah sujud yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat untuk menutupi cacat dalam shalat karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan atau mengerjakan sesuatu yang dilarang dengan tidak sengaja. Hukum sujud sahwi adalah sunnah. Artinya jika orang yang shalat ingin melakukan sujud sahwi di akhir shalatnya kemudian lupa, maka shalatnya tetap sah.

DO’A KETIKA SUJUD SAHWI

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu”
Artinya: “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”

Beberapa ulama menjelaskan bahwa kalimat yang dibaca saat sujud sahwi boleh sama dengan bacaan sujud yaitu:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
“Subhaana robbiyal a’laa”
Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi.
atau bacaan di bawah ini:

سُبْحَانَكَ اللهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اَللهم اغْفِرْ لِى
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
Artinya: “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku”
Sujud sahwi dilakukan jika:
1.      Meninggalkan rukun shalat secara tidak sengaja. Jika meninggalkan rukun shalat maka, seseorang harus mengulang rukun shalat tersebut dan sebelum salam melakukan sujud sahwi
2.      Lupa tidak melakukan tasyahud awwal
3.      Lupa/tidak sengaja adanya penambahan jumlah rakaat
4.      Ragu jumlah rakaat yang telah ia kerjakan
Rasulullah  bersabda:
إِذَا سَهَا أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ وَاحِدَةً صَلَّى أَوْ ثِنْتَيْنِ فَلْيَبْنِ عَلَى وَاحِدَةٍ فَإِنْ لَمْ يَدْرِ ثِنْتَيْنِ صَلَّى أَوْ ثَلاَثًا فَلْيَبْنِ عَلَى ثِنْتَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَدْرِ ثَلاَثًا صَلَّى أَوْ أَرْبَعًا فَلْيَبْنِ عَلَى ثَلاَثٍ وَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian merasa ragu dalam shalatnya hingga tidak tahu satu rakaat atau dua rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaknya ia hitung satu rakaat. Jika tidak tahu dua atau tiga rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung dua rakaat. Dan jika tidak tahu tiga atau empat rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung tiga rakaat. Setelah itu sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. shahih)
Catatan: Jika seseorang terlanjur salam, namun ternyata masih memiliki kekurangan/keragu-raguan dalam shalatnya, maka hendaklah ia menyempurnakannya dengan melakukan sujud sahwi setelah salam dengan tujuan untuk menghinakan setan.
Dalil dari hadits ‘Imron bin Hushain:

فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
Artinya: “Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Doa Akhiris Sanah (Doa Lulusan Santri)

DOA AKHIRIS SANAH بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ اَللهم اجْعَلْ حَفْلَتَنَا هَذِهِ حَفْلَةً مُبَارَكَةً وَتَفَرُّقَنَا مِن...